KEGIATAN PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M) DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
KEGIATAN PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M) DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Dalam rangka upaya pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular, pada hari Kamis, 19 September 2024, Puskesmas Sempor II bekerjasama dengan Forkompimcam Kecamatan Sempor dalam Kegiatan Pemberdayaan Kader Masyarakat dalam upaya pencegahan Penyakit Menular (P2M) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang mendapatkan support dan dukungan dari Wakil Bupati Kabupaten Kebumen (Ibu Hj. Ristawati Purwaningsih, S.ST, M.M). Pemberdayaan Kader masyarakat merupakan salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Kader kesehatan sebagai penghubung antara masyarakat dan fasilitas kesehatan. Berikut adalah beberapa poin utama tentang peran dan pentingnya pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit:
1. Penyebaran Informasi dan Edukasi
- Kader masyarakat dapat membantu menyebarkan informasi tentang penyakit menular dan tidak menular. Melalui sosialisasi, pelatihan, dan kampanye, kader mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, imunisasi, pola makan sehat, serta pentingnya aktivitas fisik.
- Mereka juga memberikan edukasi mengenai gejala-gejala awal penyakit dan kapan harus mencari perawatan medis.
2. Pendampingan dan Pemantauan
- Kader dapat mendampingi individu atau keluarga yang berisiko tinggi terhadap penyakit menular (seperti TBC atau malaria) dan penyakit tidak menular (seperti diabetes atau hipertensi).
- Pemantauan berkala terhadap kesehatan masyarakat melalui kunjungan rumah atau pertemuan kelompok membantu deteksi dini penyakit dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.
3. Promosi Perilaku Hidup Sehat
- Kader masyarakat memainkan peran kunci dalam mempromosikan perubahan perilaku, seperti berhenti merokok, pengurangan konsumsi alkohol, dan peningkatan aktivitas fisik.
- Mereka bisa menjadi role model atau contoh langsung dalam mengadopsi perilaku hidup sehat yang kemudian diikuti oleh komunitas.
4. Deteksi Dini dan Rujukan
- Kader yang dilatih dapat melakukan deteksi dini penyakit melalui pemeriksaan sederhana, seperti pengecekan tekanan darah atau indeks massa tubuh (IMT). Jika ditemukan kasus yang mencurigakan, mereka bisa merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tepat.
- Dalam konteks penyakit menular, kader juga bisa terlibat dalam program imunisasi atau skrining kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit.
5. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan
- Di daerah terpencil atau dengan akses layanan kesehatan yang terbatas, kader masyarakat membantu memperpendek jarak antara masyarakat dan layanan kesehatan formal. Mereka menjadi sumber daya penting untuk menyampaikan informasi tentang layanan yang tersedia, serta membantu mengorganisir kampanye kesehatan di wilayah tersebut.
6. Pendekatan Kultural dan Sosial
- Kader masyarakat biasanya berasal dari lingkungan lokal, sehingga mereka lebih memahami norma budaya dan sosial yang berlaku. Ini membantu mereka dalam menyampaikan pesan kesehatan dengan cara yang lebih diterima oleh masyarakat setempat.
7. Pemberdayaan Secara Mandiri
- Dengan melibatkan kader masyarakat, komunitas diberdayakan untuk lebih mandiri dalam menjaga kesehatan mereka. Program pencegahan yang dipimpin oleh masyarakat cenderung lebih berkelanjutan karena kader memahami kebutuhan lokal dan dapat menyesuaikan pendekatan sesuai dengan kondisi setempat.
8. Kerjasama dengan Instansi Kesehatan
- Kader masyarakat bekerja sama dengan puskesmas atau dinas kesehatan untuk memastikan bahwa program-program pencegahan penyakit berjalan dengan baik. Mereka bisa menjadi penghubung penting dalam penyampaian program nasional ke tingkat lokal.
Contoh Program Pemberdayaan:
- Posyandu: Salah satu bentuk pemberdayaan yang sudah lama berjalan adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), di mana kader masyarakat memantau status gizi balita dan kesehatan ibu hamil.
- Program Kampanye Anti Merokok: Kader masyarakat sering dilibatkan dalam kampanye pengurangan merokok, terutama di wilayah-wilayah dengan prevalensi merokok yang tinggi.
Dengan pemberdayaan kader masyarakat, diharapkan dapat tercipta komunitas yang lebih sadar dan siap dalam menghadapi tantangan kesehatan baik dari penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
---- Berita Terkait ----